
10 November 2024, Denpasar Bali
CATATAN DEWAN JURI:
- Perlu disampaikan bahwa secara umum peserta telah menunjukkan satu upaya yang sungguh-sungguh menghadirkan pembacaan yang utuh secara keseluruhan, dengan mengolah vokal, ekspresi wajah, gestur, mencerminkan penghayatan mendalam kepada puisi. Selain itu ada upaya yang sungguh-sungguh juga untuk mengolah wujud tampilan dalam ragam tayangan visual di media (video). Perlu menjadi catatan bersama bahwa sebagian masih cenderung menggunakan gaya pembacaan yang terkesan monoton. Peserta masih dapat memberikan teknik pembacaan yang lebih kaya yang mengikuti dinamika rasa yang terkandung dalam puisi tersebut.
- Penghayatan yang terlalu berlebihan kadang justru membuat pembacaan puisi terasa terbebani, sehingga mengurangi keindahan dan kesan alami yang ingin disampaikan. Kami mengharapkan adanya keseimbangan antara penghayatan dan kesederhanaan dalam pembacaan.
- Kami juga mengingatkan pentingnya fokus pandangan mata selama pembacaan. Menjaga kontak mata yang baik sangat mendukung penjiwaan dalam pembacaan puisi, sehingga makna yang terkandung dalam puisi dapat tersampaikan dengan lebih mendalam.
- Dewan Juri sangat mengapresiasi penambahan unsur-unsur kreatif seperti tari, kostum, dan elemen lainnya yang menambah daya tarik penampilan. Namun, perlu kami tekankan bahwa penilaian utama tetaplah terfokus pada pembacaan puisi itu sendiri.
- Kami sebagai Dewan Juri juga memahami dan mempertimbangkan berbagai aspek teknis dalam penilaian. Namun, kami tetap mengutamakan penghayatan, interpretasi dan eksekusi dalam pembacaan puisi, dengan melihat berbagai sudut pandang yang berbeda dari masing-masing anggota Dewan Juri.
Dalam setiap perlombaan, tentu ada kemenangan dan kekalahan. Itu adalah bagian yang wajar dari sebuah proses. Harapan kami adalah agar kita semua tidak berhenti di titik ini. Tumbuh dan berkembangnya dalam sebuah proses berkesenian itulah yang menjadi hal utama. Kami mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya atas partisipasi kawan-kawan semua. Semoga kita dapat terus menjaga semangat kreatif yang telah ditunjukkan oleh mendiang Cok Sawitri melalui setiap karya yang beliau tinggalkan.
Maju terus sastra Indonesia!
Salam Puisi,
DEWAN JURI
LOMBA BACA PUISI
COK SAWITRI NASIONAL 2024
TTD.
WARIH WISATSANA
WAYAN JENGKI SUNARTA
MOCH SATRIO WELANG


