
Ilustrasi: Google Gemini
Pulo Lasman Simanjuntak
MENGAMBANG JAUH
rumah bising sewindu
mengeja kata batin
barang gadai tercecer
engkau mengalunkan
gamelan mati
garis telapak jemari
nomor-nomor kode buntut
disebar kebutuhan perkelahian
kartu dibanting
dibangun persaudaraan kembar
memanjang
pernah telegram kanker rahim
anakmu yang perempuan menyilet lengan
sampai membusuk
sudah kehilangan bandar udara
dalam sumur subur
mengapa nyawamu menghilang
lakon buruk menyantap menu ganja
sejak engkau membenci hiruk pikuk
pasar sekejap
membakar sekolah
tanpa abjad
Jakarta, 2025
***
Pulo Lasman Simanjuntak
CAWANG–JATINEGARA SUATU SIANG
matahari ada di telapak kaki
ketika gerombolan orang sibuk terpekur
ini pertama bagi kita membuka lembaran kerja
mungkinkah terbayang jika sobat lama
enggan memberi permainan otak
polonia sudah terlewati
singgah di kampung melayu
barangkali ada senyuman menakutkan
hewan membasuh terminal
angan-angan bakal melambungkan
segala rupa menjadi pewarta
Jakarta, 2025
***
Pulo Lasman Simanjuntak
KONFLIK DALAM PERISTIWA
1//
para rahib datang berbaju
tanpa kancing
menelan rakus birahi
boneka lalu lalang membawa pisau belati
potret bunuh diri
padahal setiap sore
kawan sebangku
gemar berpesta bunga senapan
siapakah gadis mencuri setumpuk perawan
hingga lengan tanganku
hilang ingatan
2//
lewat monolog alkohol susu
disimak pertemuan tak terduga
patung-patung arca
menyambut perkelahian
pegawai pribumi menggelepar
di altar semak belukar
3//
didakinya bukit logam
tiap persimpangan makam ibu
dalam genangan pasir
Jakarta, 2025
***
Pulo Lasman Simanjuntak
KORUPSI DI NEGERI TELAPAK KAKI
korupsi di negeri telapak kaki
sudah dibungkus
jadi kejahatan ekonomi
luar biasa
kerugian bangsa ini
membuntingi kemiskinan
menikam-
perut-perut busung lapar
meledak suara rakyat
di gedung-gedung parlemen
dan penjaga keamanan
tanpa seragam
tanpa senjata
dibakar amarah
gas air mata
penjarahan senantiasa
diiringi koor nyanyian
dibenturkan di media sosial
seratus triliun rupiah sepanjang tahun
seribu triliun rupiah sepanjang sepuluh tahun
dapat kenyangkan
anak-anak jalanan
kami, atas nama rakyat tertindas
masih setia bersedekah
di bawah terik matahari
tubuhnya dilindas
sampai tak.punya ibu jari
menghisap darah sendiri
untuk sepiring nasi
dan sepotong ikan asin
hanya itu
yang kami punya
Jakarta, Jumat, 5 Sept 2025
***

Biodata :
Pulo Lasman Simanjuntak, menempuh pendidikan di Sekolah Tinggi Publisistik (STP/IISIP-Jkt). Karya puisinya telah diterbitkan dalam 7 buku antologi puisi tunggal dan 50 buku antologi puisi bersama para penyair di seluruh Indonesia. Bekerja sebagai wartawan dan rohaniawan. Bermukim di Pamulang, Kota Tangerang Selatan.
Kontak : 08561827332


