Puisi Puisi Sukma Uma

Ilustrasi: Gemini

REMBULAN PUTIH 

Malam gundah
kata-kata telah kalahKuhitung bintang satu persatu 
Rembulan putih memburatkan 
                           bayang 
                                   di wajahku
Seperti putri menyulam rindu  
Cahaya membasuh dahaga
menggenapi malam purba 

***

REMBULAN MALAM 

Malam biarkan aku terlelap
dalam senandung senyap 
karena hatiku lumpuh lelah

Jika aku terjaga, akankah kicau pagi kian riang
Biarkan burung malam kembali pulang
sebab kidung rindu makin menjalang 

Aku, yang terbunuh ini
akan terus menunggu 

***

REMBULAN DAN PUTRI BULAN 

Pernah kudengar nenek bercerita
tentang putri bulan jatuh cinta
bersulam kasih ia tuturkan jalin asmara
kisah kasih tanpa derita 

Putri bulan yang bahagia 
Apakah mendung mengganggunya?
Ketika lompat kelinci sirna 
ke mana bahagia?

Kini kugantung kisah ini padanya 
lalu ke mana kupersembahkan tubuh ini?

***

Sukma Uma
Bernama Ni Putu Sri Sukmawati S.Pd. adalah seorang guru ASN Kab. Tabanan, seniman teater, yang lahir di Penebel, Tabanan Bali, 12 Juni 1975. Mengambil jurusan seni tari Univ. Negeri Yogyakarta 1994. Tergabung di Teater Bumi pimpinan Abu Bakar Denpasar. Tampil monolog di Sawma Awards 2012. Meraih penghargaan Sutradara Terbaikdalam Jambore Sastra Balai Bahasa Provinsi Bali dan Provinsi Jawa Timur 2018. Pernah menjadi pembina Teater Prapat SMA Negeri 2 Kuta, Teater Plastis SMA Negeri 2 Kuta Selatan dan Teater Bisma SMA negeri 1 Kuta Selatan. Buku puisi tunggalnya berjudul Semanis Kurma (2021), Tubuhmu Bulan Merah (2021), Kenapa Hujan Hanya Sesaat (2022), Ambigu (2022), Kupu-Kupu di Atas Buku (2023).

Klik di sini untuk membagikan artikel ini!

Share on facebook
Share on Facebook
Share on twitter
Share on Twitter
Share on linkedin
Share on Linkdin
Share on pinterest
Share on Pinterest

Berikan komentar atau tanggapan Anda di bawah!

Kabar Berita Selanjutnya