
Ilustrasi: Gemini
PERSETUBUHAN
Ingatkah kau tentang persetubuhan malam
yang merontokkan daun-daun dan membakar ilalang
Sri..
Ini tubuhku yang laknati rahimmu
Rajamlah! Seperti Bani Israil merajam para pendosa
***
ASMARAGAMA
Telahku ziarahi lekuk-lekuk tubuhmu
Merindingkan kelakianku
Tak kurasa haus Arok
Melihat betis Kendedes
Tapi
Ada getar mengalun
ketika dara bermata rembulan
kidungkan asmaragama
***
SEPOTONG MALAM:
Sepotong lelaki di sudut malam
sebungkus rokok sebotol Vodka
Sepotong lelaki menanti malam
yang akan menyibak payudara dan selangkangan
Wajah Kuta
Sementara rembesan dosa
meleleh disapu adzan
***
SIAPA:
Siapa yang telanjang membakar malam
menebar aroma surgawi
hingga kisi-kisi kamar
Pelacurkah?
Atau laki-laki buaya
merindukan buah khuldi
****
HARIS LAWERA

adalah aktor teater, penulis cerpen, organisatoris yang lahir di Bima, Nusa Tenggara Barat, 17 Desember 1984. Menyelesaikan studi Antropologi Fakultas Sastra Universitas Udayana Bali. Pernah menjadi sekretaris umum HMI untuk komisariat SasPar (2004-2005), pernah menjabat ketua umum Teater Orok untuk periode 2005 – 2006. Bermain sebagai aktor dalam pementasan Saksi Mata (2002), Caligula (2003), Lawan Catur (2004), Takoet (2006) dan terlibat garapan William Miranda dari Kanada dalam Drama Tari Eidepus (2006), Waktu Antara Kau dan Aku (2007). Pria yang hobi membaca cerpen ini sering menggarap performance art dalam segala acara seni dan budaya di Bali era 2000an.


