
NUSA PENIDA, KLUNGKUNG, Teatersastrawelang.com — Perupa I Ketut Putrayasa kembali menorehkan prestasi gemilang melalui karya seni instalasi monumental bertajuk “The Octopus Queen”. Karya ini berdiri megah setinggi 25 meter di kawasan perbukitan karang Broken Beach, Nusa Penida, dengan latar belakang laut biru eksotik yang menegaskan keindahan alam Bali.
Dibangun dengan teknik anyaman bambu, karya ini selesai dikerjakan dalam kurun waktu lima bulan dengan melibatkan lebih dari 400 orang seniman, pengrajin, dan masyarakat lokal. “The Octopus Queen” berhasil mencatatkan sejarah sebagai karya seni instalasi bambu tertinggi di dunia, dan resmi masuk dalam Museum Rekor Dunia Indonesia (MURI).
Simbolisme dan Pesan Karya
“The Octopus Queen” menghadirkan sosok imajiner hasil perpaduan manusia dan gurita. Figur ini sarat simbolisme yang mencerminkan kekuatan, kecerdasan, kreativitas, fleksibilitas, inovasi, dan kemampuan adaptasi. Melalui karya ini, Ketut Putrayasa ingin menyampaikan pesan bahwa manusia modern harus terus berinovasi dan mampu beradaptasi menghadapi dinamika perubahan zaman yang bergerak cepat.
“Karya ini bukan hanya sebuah pencapaian artistik, tetapi juga refleksi tentang bagaimana kita sebagai manusia harus belajar dari alam, dari makhluk seperti gurita yang penuh daya lentur dan kecerdikan,” ungkap Putrayasa.
Profil Seniman: I Ketut Putrayasa
- Nama lengkap: I Ketut Putrayasa
- Lahir: Kerobokan, Badung, Bali, 15 Mei 1981
- Pendidikan: Lulusan Institut Seni Indonesia (ISI) Denpasar hingga jenjang pascasarjana bidang Penciptaan Seni. Ia meraih penghargaan karya terbaik di ISI Denpasar (2014).
Putrayasa dikenal dengan karya-karya tiga dimensi, patung, dan instalasi yang kaya simbolisme serta menghadirkan bentuk-bentuk nonkonvensional.
Beberapa karyanya antara lain:
- Mother & Child (patung trenggiling di Mandai Wildlife Reserve, Singapura)
- Trofi Penjor untuk BaliMakãrya Film Festival 2022
- Instalasi The Last Stronghold, refleksi kritis atas perubahan lanskap agraris Bali
- Motility (2017), eksplorasi material dan bentuk yang khas
Tentang “The Octopus Queen”
Karya monumental ini diharapkan tidak hanya memperkaya lanskap seni rupa kontemporer Bali, tetapi juga menjadi ikon budaya dan destinasi wisata seni di Nusa Penida. Dengan keberhasilan mencetak rekor MURI, Putrayasa menegaskan posisi seni instalasi Indonesia di kancah dunia.
GALERI FOTO





