Di Tangkai Mawar Mana

DI TANGKAI MAWAR MANA

Antologi Sajak Cinta Se – Indonesia

©25 Penyair Indonesia

Penulis: 25 Penyair Indonesia

Editor: Ahmad Kekal Hamdani

Kata Pengantar: Moch Satrio Welang

Ilustrasi Sampul: Dwi S. Wibowo

Tata Letak Sampul: Wayan Sutiawan

Tata Letak Isi: Ahmad Kekal Hamdani

Cetakan Pertama, Juni 2014

225 hlm.; 14×20 cm

ISBN 978-602-70133-6-0

Penerbit Sastra Welang Pustaka

Sastra, dengan segala keindahannya memiliki muatan ajaran yang berakhir pada impian akan kehidupan manusia

yang memanusiakan manusia. Nilai – nilai luhur, didapat dari perenungan panjang para penulis, merekam segala peristiwa

yang terjadi, mengkekalkannya dalam baris kata per kata sarat makna. Menulis sastra memang bukan perkara mudah.

Karena tidak semua tulisan mengandung nilai sastra yang kuat, baik itu struktur tubuh maupun jiwa, lengkap dengan

peralatan pilihan kata, gaya bahasa dan idiom – idiom yang dipakainya.


Cinta adalah tema klasik yang menjadi pokok pem bahasan di muka bumi ini sejak berabad – abad. Sudah jutaan

karya lahir karena cinta. Banyak yang menggambarkan dunia tak akan berputar tanpa cinta di dalamnya. Dan cinta sungguh memiliki cakupan yang maha luas, dengan beragam arah, beragam rasa. Buku ini merangkum karya – karya 25 penulis se Nusantara, yang berupaya menggali kembali, cinta, meng gambarkan kembali, cinta, menuangkan dalam baris – baris larik, yang dipersiapkan bagi siapa saja yang merayakan cinta. 

Kekuatan karya masing – masing penulis dalam buku ini sungguh beragam. Tidak semua karya kuat, itu harus diakui.

Beberapa karya masih terasa klise dan hambar, seperti kelelahan mempertemukan gagasan yang berangkat dari perenungan mendalam dengan kelihaian berbahasa indah. Namun Antologi Sajak Cinta Se-Indonesia Di Tangkai Mawar Mana  karya – karya kuat juga bertaburan dimana – mana, membawa ruang imaji tersendiri terhadap pembaca, memberi inspirasi dan tampil mengagumkan.


Dalam upaya semangat bersama menuju dunia baru, maka buku ini lahir. Apakah anda merayakan cinta atau tidak, semua dikembalikan pada diri. Yang jelas semoga bumi terus berputar dan perayaan cinta selalu digelar dimana – mana. Jika sudah siap membuka lembar pertama, maka tulisan ini harus saya akhiri. Selamat berpetualang, selamat terhuyung – huyung karena cinta. Upaya menjadikan dunia menjadi tempat lebih baik, maka buku ini ada. Karena cinta

Denpasar, 8 Juni 2014

Moch Satrio Welang

Ketua Teater Sastra Welang

Daftar 25 Penyair : 

1. Aming Aminoedhin (Surabaya)

2. Ardi Susanti (Tulungagung)

3. Ayu Pangestu (Serang)

4. Bestari Sugiwantarina (Purwakarta) 

5. Bevie Boerhan (Bogor), 

6. Chandra Yowani (Denpasar)

7. DG Kumarsana (Mataram)

8. Diajeng Veronica Rivi Raviantina (Semarang)

9. Fadilah Fauzan Nugraha (Bandung)

10. Ikrar Fadla Firdaus (Bandung)

11. Kun Robitoh (Wonosobo)

12. Listin Wahyuni (Yogyakarta)

13. Mira MM Astra (Denpasar)

14. Moch Satrio Welang (Denpasar)

15. Nurjanah Abdul Syukur (Jakarta)

16. Nyimas Hilmiyati (Jakarta)

17. Pradipta Dirgantara (Bandung)

18. Ratna Dewi Berrie (Lampung)

19. Rohmat Djoko Prakosa (Surabaya)

20. Rudy Aliruda (Purwakarta)

21. Sarah Serena (Jakarta)

22. Sastri Bakry (Jakarta)

23. Satria Tegar Gumilar (Bandung) 

24. Sisca Tyaz (Yogyakarta)

25. Suyitno Ethex (Mojokerto)Di Tangki

 

Klik di sini untuk membagikan artikel ini!

Share on facebook
Share on Facebook
Share on twitter
Share on Twitter
Share on linkedin
Share on Linkdin
Share on pinterest
Share on Pinterest

Berikan komentar atau tanggapan Anda di bawah!

Kabar Berita Selanjutnya